Megawati Puteri, pegiat di organisasi Covid-19 Survivor Indonesia, membagikan pengalamannya saat dia dan keluarganya terpapar Covid-19. Pengalaman itu dibagikannya dalam acara diskusi virtual yang diunggah di kanal Youtube Lawan Covid-19 ID pada 19 Juni 2021.
Megawati Puteri mengisahkan bagaimana dampak kerusakan yang dihasilkan Covid-19 masih terasa olehnya saat ini meski sudah dinyatakan negatif atau sembuh. Covid-19 itu bukan hanya 14 hari lalu sembuh. Sesudah 14 hari itu, gejala-gejala dampak Covid-19 itu masih tersisa,” tuturnya.
“Saya sekarang walau sudah satu tahun negatif, masih suka merasakan gejala-gejala Covid-19 itu.” Megawati Puteri kemudian menerangkan perbedaan kebugaran tubuhnya sebelum dan sesudah terpapar Covid-19. Sebelum terpapar itu, saya beraktivitas apa saja enak, gak gampang capek. Kalau capek pun saya bisa langsung tidur nyenyak. Pokoknya enak saja badan itu,” sebutnya.
“Setelah kena Covid-19, seperti kalau sedang ngomong gini saja, kalau kecepetan ngomong saya ngos-ngosan,” katanya lagi. Kemudian saat sedang jalan. Saya jalan agak jauh saja sudah ngos-ngosan. Itu juga yang dirasakan oleh kami berempat, sekeluarga.”
Selain mudah lelah, perbedaan lain yang dialaminya selepas terpapar Covid-19 adalah tenggorokannya sering berlendir setiap malam. Padahal saya gak punya asma. Saya sama sekali gak punya riwayat penyakit saluran pernapasan sebelumnya,” katanya.
Pengalaman pahitnya itu membuat Megawati Puteri dan keluarganya lebih ketat menerapkan protokol kesehatan di lingkungan keluarga.
“Seperti anak-anak misalnya kalau habis pulang dari bepergian. Mereka gak boleh pegang apa-apa di rumah sebelum mandi dan bersih-bersih. Kami juga selalu jaga jarak setiap kali berada di tempat umum,” ucapnya.
